TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menargetkan empat bendungan di Jawa Timur rampung pada tahun ini.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun meter kubik per tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar meter kubik per tahun dimana yang sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar meter kubik untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.
“Namun potensi sebesar itu, keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air. Dengan begitu pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk penampungan air,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, 27 Februari 2021.
Pembangunan empat bendungan di Provinsi Jawa Timur pada 2021 yakni Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Ponorogo, dan Bendungan Gongseng di Bojonegoro. Dari empat bendungan tersebut, Bendungan Tukul telah selesai pembangunannya dan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 14 Februari 2021 lalu.
Bendungan kedua yang ditargetkan akan rampung pada 2021 di Jawa Timur yakni Bendungan Tugu yang pencanangan pembangunannya (groundbreaking) telah dilakukan sejak Januari 2014 lalu dan kini progres pekerjaannya telah mencapai 88,54 persen. Pembangunan Bendungan Tugu dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp 1,9 triliun.
Manfaat Bendungan Tugu untuk mengairi daerah irigasi Ngasinan seluas 1.200 hektar dan sumber air baku sebesar 10 liter per detik, pembangkit listrik sebesar 0,4 megawatt, mereduksi banjir dan pariwisata. Secara teknis bendungan ini memiliki kapasitas tampung 9,3 juta meter kubik. Proses pembangunan Bendungan Tugu telah melalui beberapa tahap studi sejak 1984.